Februari, 04 2012 tepat pukul 13.30, saat itu
saya dan teman2 (FORSILAM PALEMBANG CAB YOGYAKARTA) berencana untuk pergi
berangkat rihlah bersama tepatnya ke wisata pantai yang berada di Wonosari
yaitu pantai Drini. Awalnya sebelum pemberangkatan, kami sempat pesimis karena
turun hujan yang lumayan deras melanda yogyakarta. Alhamdulillhah ketika semua
berkumpul di ASRI, cuaca begitu cerah dan angin sepanjang perjalanan serasa
sejuk. Ketika diperjalanan, dengan keadaan dan niat ingin mengejar waktu agar tidak
habis diperjalanan, kami seperti orang yang berada di arena balapan motor,
padahal saat itu area kanan dan kiri jalan sangat ramai dengan para pengendara
yang bermobil dari mobil2 pribadi biasa, bus2, truk2, etc dah. Masya ALLAH,
satu hal yang membuat saya dan beberapa teman saya terkejut saat menyalip
kendaraan yang berada di depan saya adalah saya hampir menyerempet salah
seorang teman saya dari samping belakangnya karena dia mengerem motornya
mendadak yang bertepatan pas di belakang bus, akhirnya sayapun hampir
menyenggol teman saya yang ingin menyalip saya dari sebelah kiri belakang.
ALhamdulillah saat itu tidak terjadi hal2 yang sangat tidak diinginkan dan kami
melanjutkan perjalanan dan melaju lancar penuh hati2.
Sesampainya di daerah Wonosari, kami sangat
menikmati perjalanan walaupun letih pada tangan mulai terasa tapi ceria kami
pada hari itu terlihat dari pancaran aura wajah2 kami. Kejadian yang bikin
teman2 ku heran melihatku adalah ketika di arena jalan yang lurus, ada sebuah
mobil AMBULANCE yang sedang membunyikan sirinenya dengan kecepatan tinggi
mungkin juga mengejar waktu, ternyata saya malah tidak mau mengalah dari mobil
tersebut dengan mencapai kecepatn 100 lebih, sampai diklaksonpun saya tidak
menghiraukannya dan tetap melaju kencang. Akhirnya saya dan beberapa teman
berhenti tepat di suatu tempat yang teduh karena menunggu teman2 yang
tertinggal di belakang, setelah sampai akhirnya kami melanjutkan perjalanan
kembali.
Pada saat itu dengan jarak yang tidak begitu
jauh dari lokasi yang kami tuju, terjadi kejadian yang sangat tidak diduga dan
membuat kami sangat terkejut. Tepatnya pas ditikungan bawah, tiga cewek dari
teman2 kami terjadi kecelakaan yang disebabkan karena sebuah bus besar yang
menikung dengan menghabisi arena jalan yang tebilang sempit tersebut. Saat itu
saya dan beberapa teman kaget melihat mereka bertiga sudah terjatuh di tengah
jalan dengan keadaan cemas dan kesakitan. Saat itu pula saya dan beberapa teman
di belakang langsung berhenti dipinggir jalan dan membantu mereka.Alhamdulillah
ALLAH masih sayang pada kami terutama mereka, karena yang tejadi pada mereka
luka ringan lecet kulit tepat di bagian kaki mereka dan kaca spion salah satu
motor mereka ada yang pecah, dan pembengkakan pada injakan kaki tepatnya di
sebelah kiri (tempat gigi motor). Saat itu kami meluangkan waktu untuk
istirahat beberapa menit sekaligus mengobati teman2 saya yang tertimpa musibah
dan kami mencoba untuk menenangi mereka agar tidak panik. Dengan perlahan kami
memeberi aba2 pada 3 teman kami yang tertimpa
musibah untuk menggerkkan kaki mereka agar tidak kaku dan sejenak berdiri
melihat seberapa kuat mereka bisa menahan sakit itu. Setelah keadaan sedikdit
membaik, kami melanjutkan perjalanan yang tidak begitu jauh dari lokasi tujuan,
dengan pergantian boncengan kami perlahan-lahan saling membelakangi dan saling
mengawasi sampai di tujuan.
Sesampainya di pantai Drini, kami langsung
melaksanakan sholat ashar terlabih dahulu. Dengan wajah yang ceria kami
menelusuri pantai tersebut walaupun 3 teman kami tadi masih merasakan cenut2
pada bagian luka mereka. Dengan hati-hati menuju ke pantai agar tidak terlalu
sakit yang dirasakan mereka, kami mencoba untuk menuntun mereka sambil berjalan
perlahan-lahan. Merasa semangat ingin bermain air pantai, salah seorang teman
kami tadi yang tertimpa musibah berkata “ayo main air masa dah nyampe pantai
gak main air sihh(lupa dengan lukanya)”, kamipun langsung tertawa karena dia
begitu bersemangat ingin ikut bermain ke air pantai. Melihatnya bersemangat
ingin main ke air, kamipun melarangnya karena lukanya yang masih sangat memar
dan harus kering. Akhirnya mereka hanya melihat kami yang bermain air dari
tempat duduk pinggir pantai dan kamipun tak hanya bermain di air akan tetapi
juga merasakan pesona laut dari atas dan saya merasakan keindahan itu dengan
tenang, dan pastinya tak lupa berfoto2 dengan teman2 walaupun hanya saya
sendiri yang ikut naik ke atas bersama teman2 cowok hehehe....
Tak lama menikmati keindahan dari atas, kami
menunggu sunset tiba d pelupuk mata kami. Ketika sedang berjalan di pasir2
pantai, saya sambil berseru ke teman2 seraya berkata “eehhh cepet kesini,,
sunset datang. Ayo ambil fotonya”. Setelah berseru, ehh malah anak2 cowok pada
rebutan ingin minta diambil foto dengan keindahan sunset saat itu. Akan tetapi
sayapun tak ingin kalah dari mereka yang akahirnya kami berfoto bersama dengan
pemandangan sunset tepat searah dibelakang kami. Usai menikmati pemandangan
yang tak ketinggalan dengan acara foto2 bersama, kami melanjutkan kearah pondok
makan yang mana sebelumnya kami sepakat tuk makan bersama disana ditengah2
suasana yang gelap (redup2 gt dh lampunya), dengan ekspresi kepedesan saat
makan. Acara makan2pun usai, kami melanjutkan kembali tuk melaksanakan sholat
maghrib berjama’ah di musholah dekat parkiran motor2 kami. Sholat maghrib pun
usai bersamaan sholat isya’ yang dijama’, setelah itu kami bersiap2 untuk
pulang kembali ke jogja tepatnya kurang lebih pukul 19.00 Wib. Sebelum mulia
perjalanan pulang kami sudah merasakan rintik2 yang seperti menandakan akan
turunnya hujan.
Perjalananpun mulai kami arungi dengan hati2
dan perlahan2 karena jalanan yang sangat licin dan curah hujan yang semakin
lama semakin deras. Subhanallah ... perasaan khawatirpun datang dalam hatiku,,
karena perjalanan yang sangat licin dan gelap, akan tetapi pandangan saya tetap
fokus kedepan dan terus berdzikir di dalam hati. Dengan perjalan yang saling
beriringan, saya mulai merasa kedinginan karena yang menyetir motor hanya saya
yang tidak berjaket, akhirnya salah salah satu dari teman sayapun meminjamkan
jaketnya padaku agar saya tidak terlalu kedinginan karena curah hujan yang
cukup deras selama perjalanan. Alhamdulillah perjalan kamipun selamat sampai di
area Bukit Bintang, sejenak berhenti melihat keindahan jogja dari atas. Kemudian
kami melanjutkan perjalanan hingga jogja dengan selamat dan perasaan letih pada
tangan dan pinggang, tapi tetap bersyukur pada-Nya karena kami tetap dalam
lindungan-Nya. Sesampainya di ASRI kembali, kami langsung bergegas tuk menuju
kos (kediaman) masing2 berhubung waktu telah menunjukkan pada pukul 21.30 Wib
dengan sekujur tubuh yang basah kuyup karena kehujanan selama perjalanan.
Kamipun saling berpamitan berharap pertemuan dan rihlah tersebut menjadi
langkah untuk tetep saling menjaga silaturahim dan ukhuwah antar sesama.
Akhirnya usai sudah hari itu kami bersama.
sesampai
di kosan sayapun merasa sangat kedinginan, menggigil, pegel, etc dh,, tapi rasa
itu saya tutupi karena merasa senang bisa berkumpul kembali bersama teman2
alumni angkatanku (ARROYAN 2010) khususnya dan umumnya FORSILAM yang sudah
beberapa bulan semenjak kepindahan saya kuliah di UGM tepatnya di Fakultas
PETERNAKAN, tak dapat bertemu dengan mereka yaitu mereka yang telah saya anggap
sebagai saudara saya sendiri terutama karena mereka adalah teman seperjuangan
saya dari aliyah. Terimakasih teruntuk teman2ku ARROYAN 2010 (Wahyu Hartomo,
Ibnu Nugroho, Fauzul Fikry, Nur Apriana, Indah Msruroh, Meta Maya Untari, Evan
Saputra, Ade Irfan, Intan P S, Irham Hidayat, Desi Januari, Robitoh M M,
Muroqobatullah) dan kak Basri Musthofa dan kak Ahmad (ASYIMA 2009)...... semoga
ukhuwah kita semua tetep terjaga dan barokallahu lanaa ... amin ...