November
2010 ^_^
Di pagi yang sangat cerah dan keadaan
yang mendukung, beberapa akhwat yang memiliki ide untuk mengisi waktu luang dan
kesempatan, dimana ide tersebut adalah pergi berekreasi ke tempat wisata
tepatnya di candi borobudur jawa tengah. Akhwat tersebut bernama mbak Herlyn
Presianingtias, mbak prilyanti, Azza Mutiara Al Husna, Nur Apriana, dan Tiara.
Saat itu pikiran kami adalah bagaimana caranya kami bisa menempuh perjalanan
dalam satu hari ke beberapa tempat dalam satu arah tujuan baik waktu berangkat
maupun pulangnya. Akhirnya rencana tersebut berjalan dengan lancar walaupun
terik matahari yang sangat menyengat.
Saat perjalanan, kami berusaha cepat
dan memanfaatkan waktu. Alhamdulillah selama perjalanan kami lancar tidak ada
hambatan. Hanya saja, setibanya di suatu daerah pasnya tempat jalan tembusan
menuju ke burobudur, kami agak sedikit degdeg-an karena kami melewati rintangan
berupa jembatan gantung yang di bawahnya terdapat sungai yang kedalamannya
lumayan curam bahkan mau lewatpun harus satu persatu kemungkinan jembatan
tersebut tidak kuat menahan beban. Hal tersebut diakarenakan bekas terjangan
dari beberapa efek dari gunung berapi, yang mana waktu itu bertepatan seminggu
setelah kejadian gunung berapi yang sangat mengkhawatirkan penduduk se-DIY dan
se-JATENG.
Beberapa menit kemudian setelah
menunggu antrian melewati jembatan gantung tersebut, kami melanjutkan
perjalanan menuju ke borobudur. Selama perjalanan tersebut, kami melewati
desa-desa dan daerah-daerah yang terendam pasir dan sungai yang diibaratkan
pecahan pulau dan pepohonan yang merunduk akibat erupsi merapi. Beberapa menit
setelah itu, alhamdulillah kami sampai ditujuan dangan rasa gembira. Sebelum
masuk ke area antrian tiket, seperti biasa kaum hawa lakukan yaitu berfoto-foto
(sok narsiz geetoohh). Setelah antrian selesai, mulailah kami berjalan
menelusuri jalan-jalan dan tempat-tempat yang terdapat disana dan tidak
lepasnya berfoto-foto agar bisa menjadi suatu kenangan di kemudian hari.
Setelah beberapa jam mengelilingi
sekitar wilayah borobudur, kami menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak
karena merasa kelelahan dan kehausan. Dengan muka yang kusut, capek, panas,
tetap berusaha agar semua merasa have fun saat itu, ditambah ada orang taiwan
lagi buat video lucu banget, dengan ekspresi heran dan pengen ketawa karena
tidak paham pembicaraan mereka saat melihat orang taiwan tersebut ternyata cuma
komat kamit, berpose dan berekspresi sesuai lagu yang dinyanyikannya. Setelah
itu kami beranjak dari tempat itu kemudian pindah ke tempat yang lain dan
ternyata disana kami menjumpai beberapa oreng cina yang sedang
berbincang-bincang. Saat itu tidak sengaja saya dan teman saya yang bernama Nur
Apriana memperhatikan salah seorang dari beberapa orang cina tersebut seraya
membicarakannya menggunakan bahasa arab “khidzaauha murtafi’ jiddan / maa arfa’
khidzaauhaa”, kemudian teman sayapun menjawab “na’am za”. Setelah itu ada
seorang cowok nyambung pembicaraan kami seraya
berkata “iy mbak, bagus eah sepatunya pa lagi orangnya”, dengan perasaan
heran, bingung dan malu karena cowok tersebut paham apa yang kami bicarakan,
setelah itu kami langsung pergi sambil menahan ketawa.
Dalam jangka waktu yang cukup lama,
kami sepakat untuk beranjak pulang ke jogja. Selama perjalanan melewati
magelang tepatnya daerah yang banyak tertimbun lahar dingin merapi, kami
menyempatkan diri mampir untuk melaksanakan sholat dzhur di suatu masjid di
pinggir daerah yang tertimbun lahar dingin tersebut. Setelah itu, kami
melihat-lihat kawasan disekitar yang benar-benar menakjubkan, terlihat disana
terdapat batu yang sangat besar yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Setelah mapir beberapa menit disana, kami melanjutkan perjalanan pulang ke
jogja. Subhanallah melewati jalan yang sempit karena ada perbaikan jalan yang
putus akibat dari lahar dingin merapi, dan melewati jalanan yang berlumpur dan
sempit. Saat itu terlihat seorang bapak yang sedang mengemudi motornya
tiba-tiba terpeleset, saya merasa kasihan dengan beliau, akan tetapi ketika
saya ingin berhenti membantu bapak tersebut, datang lah seorang pemuda seraya
berkata “dah mbak gak pa2, mbak lanjut saja, biar saya yang menolong bapaknya”,
sayapun akhirnya berterimakasih pada pemuda tersebut dan melanjutkan kembali
perjalanan. Akan tetapi, saya terpisah dari teman-teman yang lain.
Alhamdulillha saya bisa mengejar mereka dengan kecepatan yang tidak wajar
umumnya pada wanita yang mengendarai. Selama perjalanan saya dan teman saya
(nana), melepaskan keinginan yang sangat konyol, yaitu balapan di sepanjang
perjalanan menuju jogja. Serasa senang, lucu, degdegan karena perjalanan sangat
rame dengan kendaraan yang besar-besar (ex.tronton, bus, truk2, etc).
Selama perjalanan tersebut, setiap
ketemu di lampu merah kami diomel-omel ma mbak kos kami yaitu mbak herlyn dan
mbak prily, karena mereka kewalahan ngejar kami yang asyik balapan, dapat satu
si nana, saya dan tiara bablas, dapat saya dan tiara eh malah si nana bablas.
Akhirnya mbak2nya lepas tangan karena kewalahan ngawasi kami (karena mereka
takut terjadi sesuatu pada kami). Alhamdulillah sampai jogja dengan selamat. Eh
secara tiba-tiba langsung turun hujan deras, tanpa mengenakan mantel hujan kami
tetap melaju dalam keadaan hujan deras. Setibanya di salah satu lampu merah di
jogja, tidak sadar dan tidak sengaja melepaskan rem kami dan rem tangan karena
berniat ingin membenarkan kaca helm, eh ternyata motor yang saya pun bergerak
ke depan yang akhirnya menabrak pengemudi seorang bapak yang tepat di depan
motor saya. Aduh malu rasanya, tapi sambil menahan ketawa dan takut gitu dimana
curah hujan yang semakin deras. Saat itu saya merasa bingung, karena bapaknya
tidak marah, si tiara malah enggan bangun dari motor yang jatuh, eh si nana
malah ketawa puas.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan
menuju ke kosan, akan tetapi saya, nana dan tiara, malah mampir ke taman sari
dahulu kebetulan lewat. Saat lewat di suatu jalan tiba-tiba dengan melaju yang
cepat, eh si nana hampir ja nabrak bule gitu, seketika itu antara nana dan si
bule langsung sama-sama berhenti, dan alhamdulillahnya si bule tidak marah2,
akhirnya saya dan tiarapun gantian menertawakan si nana. Tak lama kemudian,
sampailah kami di kosan tercinta yang kami sebut “green house”. Setelah itu
kami beristirahat sejenak, kemudian dilanjutkan dengan pembenahan diri.
Akhirnya lelah yang kami rasakan benar2 terasa karena kebersamaan tersebut dan
akhirnya sama2 beristirahat di ruang tepatnya di depan TV dimana tempat
tersebut adalah tempat kebersamaan kami.
#Trimakasih
buat teman2 green house of UAD tercinta yang telah mengisi hari2 ku dengan berbagai
rasa dari canda tawa, suka duka, etc dah ..... semoga kita semua sukses dan
tetap istiqomah di jalan ALLAH SWT.
Aamin !!!