Minggu, 29 Januari 2012

Green House #1


November 2010 ^_^
Di pagi yang sangat cerah dan keadaan yang mendukung, beberapa akhwat yang memiliki ide untuk mengisi waktu luang dan kesempatan, dimana ide tersebut adalah pergi berekreasi ke tempat wisata tepatnya di candi borobudur jawa tengah. Akhwat tersebut bernama mbak Herlyn Presianingtias, mbak prilyanti, Azza Mutiara Al Husna, Nur Apriana, dan Tiara. Saat itu pikiran kami adalah bagaimana caranya kami bisa menempuh perjalanan dalam satu hari ke beberapa tempat dalam satu arah tujuan baik waktu berangkat maupun pulangnya. Akhirnya rencana tersebut berjalan dengan lancar walaupun terik matahari yang sangat menyengat.
          Saat perjalanan, kami berusaha cepat dan memanfaatkan waktu. Alhamdulillah selama perjalanan kami lancar tidak ada hambatan. Hanya saja, setibanya di suatu daerah pasnya tempat jalan tembusan menuju ke burobudur, kami agak sedikit degdeg-an karena kami melewati rintangan berupa jembatan gantung yang di bawahnya terdapat sungai yang kedalamannya lumayan curam bahkan mau lewatpun harus satu persatu kemungkinan jembatan tersebut tidak kuat menahan beban. Hal tersebut diakarenakan bekas terjangan dari beberapa efek dari gunung berapi, yang mana waktu itu bertepatan seminggu setelah kejadian gunung berapi yang sangat mengkhawatirkan penduduk se-DIY dan se-JATENG.
          Beberapa menit kemudian setelah menunggu antrian melewati jembatan gantung tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju ke borobudur. Selama perjalanan tersebut, kami melewati desa-desa dan daerah-daerah yang terendam pasir dan sungai yang diibaratkan pecahan pulau dan pepohonan yang merunduk akibat erupsi merapi. Beberapa menit setelah itu, alhamdulillah kami sampai ditujuan dangan rasa gembira. Sebelum masuk ke area antrian tiket, seperti biasa kaum hawa lakukan yaitu berfoto-foto (sok narsiz geetoohh). Setelah antrian selesai, mulailah kami berjalan menelusuri jalan-jalan dan tempat-tempat yang terdapat disana dan tidak lepasnya berfoto-foto agar bisa menjadi suatu kenangan di kemudian hari.
          Setelah beberapa jam mengelilingi sekitar wilayah borobudur, kami menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak karena merasa kelelahan dan kehausan. Dengan muka yang kusut, capek, panas, tetap berusaha agar semua merasa have fun saat itu, ditambah ada orang taiwan lagi buat video lucu banget, dengan ekspresi heran dan pengen ketawa karena tidak paham pembicaraan mereka saat melihat orang taiwan tersebut ternyata cuma komat kamit, berpose dan berekspresi sesuai lagu yang dinyanyikannya. Setelah itu kami beranjak dari tempat itu kemudian pindah ke tempat yang lain dan ternyata disana kami menjumpai beberapa oreng cina yang sedang berbincang-bincang. Saat itu tidak sengaja saya dan teman saya yang bernama Nur Apriana memperhatikan salah seorang dari beberapa orang cina tersebut seraya membicarakannya menggunakan bahasa arab “khidzaauha murtafi’ jiddan / maa arfa’ khidzaauhaa”, kemudian teman sayapun menjawab “na’am za”. Setelah itu ada seorang cowok nyambung pembicaraan kami seraya  berkata “iy mbak, bagus eah sepatunya pa lagi orangnya”, dengan perasaan heran, bingung dan malu karena cowok tersebut paham apa yang kami bicarakan, setelah itu kami langsung pergi sambil menahan ketawa.
          Dalam jangka waktu yang cukup lama, kami sepakat untuk beranjak pulang ke jogja. Selama perjalanan melewati magelang tepatnya daerah yang banyak tertimbun lahar dingin merapi, kami menyempatkan diri mampir untuk melaksanakan sholat dzhur di suatu masjid di pinggir daerah yang tertimbun lahar dingin tersebut. Setelah itu, kami melihat-lihat kawasan disekitar yang benar-benar menakjubkan, terlihat disana terdapat batu yang sangat besar yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Setelah mapir beberapa menit disana, kami melanjutkan perjalanan pulang ke jogja. Subhanallah melewati jalan yang sempit karena ada perbaikan jalan yang putus akibat dari lahar dingin merapi, dan melewati jalanan yang berlumpur dan sempit. Saat itu terlihat seorang bapak yang sedang mengemudi motornya tiba-tiba terpeleset, saya merasa kasihan dengan beliau, akan tetapi ketika saya ingin berhenti membantu bapak tersebut, datang lah seorang pemuda seraya berkata “dah mbak gak pa2, mbak lanjut saja, biar saya yang menolong bapaknya”, sayapun akhirnya berterimakasih pada pemuda tersebut dan melanjutkan kembali perjalanan. Akan tetapi, saya terpisah dari teman-teman yang lain. Alhamdulillha saya bisa mengejar mereka dengan kecepatan yang tidak wajar umumnya pada wanita yang mengendarai. Selama perjalanan saya dan teman saya (nana), melepaskan keinginan yang sangat konyol, yaitu balapan di sepanjang perjalanan menuju jogja. Serasa senang, lucu, degdegan karena perjalanan sangat rame dengan kendaraan yang besar-besar (ex.tronton, bus, truk2, etc).
          Selama perjalanan tersebut, setiap ketemu di lampu merah kami diomel-omel ma mbak kos kami yaitu mbak herlyn dan mbak prily, karena mereka kewalahan ngejar kami yang asyik balapan, dapat satu si nana, saya dan tiara bablas, dapat saya dan tiara eh malah si nana bablas. Akhirnya mbak2nya lepas tangan karena kewalahan ngawasi kami (karena mereka takut terjadi sesuatu pada kami). Alhamdulillah sampai jogja dengan selamat. Eh secara tiba-tiba langsung turun hujan deras, tanpa mengenakan mantel hujan kami tetap melaju dalam keadaan hujan deras. Setibanya di salah satu lampu merah di jogja, tidak sadar dan tidak sengaja melepaskan rem kami dan rem tangan karena berniat ingin membenarkan kaca helm, eh ternyata motor yang saya pun bergerak ke depan yang akhirnya menabrak pengemudi seorang bapak yang tepat di depan motor saya. Aduh malu rasanya, tapi sambil menahan ketawa dan takut gitu dimana curah hujan yang semakin deras. Saat itu saya merasa bingung, karena bapaknya tidak marah, si tiara malah enggan bangun dari motor yang jatuh, eh si nana malah ketawa puas.
          Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ke kosan, akan tetapi saya, nana dan tiara, malah mampir ke taman sari dahulu kebetulan lewat. Saat lewat di suatu jalan tiba-tiba dengan melaju yang cepat, eh si nana hampir ja nabrak bule gitu, seketika itu antara nana dan si bule langsung sama-sama berhenti, dan alhamdulillahnya si bule tidak marah2, akhirnya saya dan tiarapun gantian menertawakan si nana. Tak lama kemudian, sampailah kami di kosan tercinta yang kami sebut “green house”. Setelah itu kami beristirahat sejenak, kemudian dilanjutkan dengan pembenahan diri. Akhirnya lelah yang kami rasakan benar2 terasa karena kebersamaan tersebut dan akhirnya sama2 beristirahat di ruang tepatnya di depan TV dimana tempat tersebut adalah tempat kebersamaan kami.
#Trimakasih buat teman2 green house of UAD tercinta yang telah mengisi hari2 ku dengan berbagai rasa dari canda tawa, suka duka, etc dah ..... semoga kita semua sukses dan tetap istiqomah di jalan ALLAH  SWT. Aamin !!!   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar