Jumat, 20 Januari 2012

Optimis


دَعْوَةُ ذِي النُّونِ الَّتِي دَعَا بِهَا فِي بَطْنِ الْحُوتِ، لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ، لَمْ يَدْعُ بِهَا مُسْلِمٌ فِي كُرْبَةٍ إِلا اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ.
Artinya:
“Doa Zin nun (Nabi Yunus) yang dipanjatkannya di dalam perut ikan, yaitu لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ, jika ia dipanjatkan oleh orang muslim dari sebuah kesulitan, maka Allah SWT akan mengabulkannya.”[Hadits ini dikeluarkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Sa’ad bin Abi Waqqash. [Lihat: Sunan at-Tirmidzi, kitab ad-daawât, bab Fadl at-Tasbih wa at-Tadzkir, no. hadits: 3503, hlm. 795-796].

“stop, jangan pernah berpikir dan berkeinginan untuk kembali melakukan hal yang sama! Jika Anda berhenti dan bertaubat, maka segala-galanya kembali kepada Allah SWT, dan Insya Allah, Dia akan mengampunimu. Bukankah Dia yang Maha Pengampun dan Pemurah? Akan tetapi, jika Anda kembali lagi, takutnya, Anda tidak punya kesempatan lain lagi untuk berhenti dan bertaubat, sehingga dengan sendirinya Anda termasuk penghuni neraka. Jangan pernah kembali lagi ke sana! Di depan Anda terdapat jalan hidup yang terang benderang.”

“Islam tidak pernah berdiam diri melihat Anda terjerumus di lembah kemaksiatan, sehingga jalan hidup Anda gelap gulita; pikiran dan hati buntu, galau, dan tidak terarah. Olehnya itu, sejak dini Islam menyuguhkan kepada Anda dua langkah positif  dalam hal ini: pertama: pengakuan diri terhadap dosa yang telah dilakukan, dan berjanji untuk kembali ke jalan hidup yang benar dengan melantunkan kalimat tauhid (لا إِلَهَ إِلا أَنْت), dan tasbih (سُبْحَانَك) sebagai langkah awal mengharap pengampunan-Nya. Kedua: Meninggalkan dunia kejahatan, dan tidak pernah lagi kembali menengoknya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar